Taman Situ Lembang

Taman Situ Lembang sebetulnya hanya berwujud taman biasa, tetapi terdapat keunikan tersendiri yang dimiliki oleh taman ini dan mungkin saja tidak terdapat pada taman lainnya.

Tak hanya itu saja, lokasi dari taman ini juga menjadi tempat bersejarah dimana berada dekat dengan tempat tinggal para tokoh nasional yang membuat Situ Lembang menjadi istimewa.

Tempat wisata satu ini seolah menjadi oase penyegar di tengah – tengah ibukota Jakarta. Mengingat hiruk pikuk dari kendaraan serta polusi udara yang bertebaran disetiap sudutnya.

Dengan adanya sarana ruang terbuka hijau seperti ini, tentunya dapat memberikan kesejukan serta udara segar sedikit untuk para warga Jakarta.

Walaupun tak diciptakan khusus sebagai objek wisata, namun taman ini ternyata menjadi salah satu tujuan utama bagi masyarakat Jakarta dalam menghabiskan waktu berlibur mereka.

Untuk kalian yang tertarik berkunjung ke Taman Situ Lembang, sebaiknya simak terlebih dahulu beberapa informasi menariknya beriku tini.

Taman Situ Lembang

harga tiket masuk taman situ lembang

Di tengah – tengah pesatnya pembangunan gedung, rumah, lalu lintas dan kegiatan manusia di ibukota, keberadaan dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini memang menjadi kebutuhan yang mutlak.

Dengan keberadaan RTH ini berfungsi guna menjaga supaya lingkungan sekitar tetap sehat, nyaman, dan aman dari polusi serta pemanasan global.

Namun sayangnya, pemenuhan dari RTH yang semestinya sejumlah 30% dari total luas wilayah, baru dapat dipenuhi Jakarta hanya sekitar 9,9%.

Keadaan tersebutlah yang membuat adanya Taman Situ Lembang ini seperti oase yang berada di tengah padang pasir.

Maka tak heran apabila taman satu ini selalu ramai dikunjungi, baik itu ketika liburan atau di hari – hari biasa.

Taman Situ Lembang menjadi taman yang mempunyai situ / danau buatan yang berbentuk oval seperti bentuk daun.

Kawasan taman satu ini berada di tengah – tengah perumahan elit yang di area Menteng Jakarta Pusat.

Situ sendiri mempunyai arti danau payau, sedangkan Lembang adalah suatu nama jalan yang berada di dekat taman tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan Taman Situ Lembang ialah salah satu taman tertua yang berada di Jakarta dan memiliki danau kecil dimana air di dalamnya berasal dari sumber air alam.

Sejarah Taman Situ Lembang

taman lembang bandung

Kata Lembang yang ada di taman ini sama sekali tidak berkaitan dengan nama salah satu kawasan wisata yang berada di Jawa Barat. Melainkan, Lembang disini adalah nama jalan yang ada disekitar taman.

Lokasinya yang terletak di kawasan perumahan elit membuat taman ini jarang dilewati oleh kendaraan umum.

Meski kalah populer, usia dari Taman Situ Lembang sebetulnya jauh lebih tua daripada Taman Suropati, bahkan dari taman lainnya yang terletak di Jakarta, sebab taman satu ini telah berdiri sejak pada tahun 1918.

Pembangunan taman diawali dengan adanya rencana perluasan Kota Batavia yang dilakukan oleh VOC dengan tata ruang didesain oleh Moojen di tahun 1911 dengan menjadikan Niew Gondangdia (Nama kawasan Menteng kala itu) sebagai sasaran dari perluasan wilayah.

Lalu rencana itupun direalisasikan di tahun 1918 oleh Gemeente Batavia (Pemerintah Kota Batavia) melalui pembangunan perumahan di area Menteng lengkap dengan fasilitas taman serta danau buatan dimana pengerjaannya dipimpin oleh Ir. F.J. Kubatz.

Hingga di tahun 1970 an, rumah kuno peninggalan dari zaman Belanda itu pun masih banyak dijumpai di kawasan danau.

Beberapa rumah itu mempunyai tipe standard berpagar rendah dan dikelilingi dengan halaman luas nan asri oleh pepohonan serta beragam jenis tanaman.

Tetapi sekarang, rumah – rumah itu sudah tak tersisa sama sekali dan diganti dengan arsitektur rumah modern yang dihiasi dengan pagar tinggi.

Keindahan dari tata ruang Taman Situ Lembang dalam perjalanan waktu juga pernah menginspirasi beberapa seniman dengan mengabadikannya melalui berbagai karya.

Diantaranya karya dari para seniman tersebut yaitu:

  • Musisi kondang tahun 1950-an bernama Saiful Bahri yang menciptakan lagu dengan judul “Kisah Malam di Jalan Lembang”.
  • Dan N.H. Dini dengan menulis cerpen dengan judul “Empang Lembang” terbitan tahun 1982 dengan cerpen – cerpen lainnya di dalam kumpulan cerpen yang dengan judul “Tuileries”.

Berada di atas lahan seluas 14.700 meter persegi, taman ini berbentuk seperti daun dengan dua ujung kerucut daun sebagai jalur keluar masuk taman.

Sementara pada bagian tepi danau sudah tumbuh beberapa jenis pohon besar, seperti pohon angsana, asam, serta beringin.

Walaupun sudah berusia sangat tua, terlihat tidak tampak adanya juluran akar dari pohon beringin. Hal itulah yang membuktikan pengelolaan taman dilakukan dengan sangat baik agar kesan angker dan menyeramkan tidak lagi terlihat.

Selain itu, hamparan rumput hijau bak selimut alami juga terlihat sangat terawat serta hampir tidak terlihat sampah berkat adanya tong – tong sampah yang tersebar pada setiap sudutnya.

Kemudian beranjak sedikit ke tengah danau sudah tersedia air mancur yang akan menyemburkan air pada pukul 08.00 serta dimatikan pada pukul 10.00. Lalu akan dihidupkan kembali pada pukul 12.00 dan begitu seterusnya, berselang – seling setiap 2 jam sekali.

Air mancur yang ada disana terdiri dari air mancur utama dengan semburan lumayan besar serta air mancur kecil yang mengelilinginya dengan semburan air yang lebih kecil.

Sedangkan air danau juga telah banyak ditumbuhi dengan tanaman teratai yang nampak sangat indah ketika musim berbunga tiba.

Objek Wisata

Ketika kalian berkunjung ke Taman Situ Lembang, berikut ini adalah beberapa wahana seru atau objek wisata yang dapat kalian temukan, antara lain:

1. Danau Multifungsi

alamat situ lembang

Sesuai dengan namanya, sebagian area taman ini adalah danau atau situ itu sendiri.

Danau yang ada disini telah ada sejak pada masa pendudukan Belanda sebagai reservoir dari Kali Cideng.

Di samping fungsi utamanya sebagai taman wisata, danau yang ada disini juga berfungsi sebagai penyejuk. Di sekitar danau juga terlihat adanya beragam pepohonan rimbun yang akan menambah sensasi keteduhan di lokasi taman.

Pada tahun 1984, penambahan dari tanaman bunga teratai serta air mancur juga semakin mempercantik danau satu ini. Selain itu, juga terdapat spot khusus untuk memancing pada beberapa titik.

Dengan kondisi demikian, situ satu ini dapat menjadi tempat rekreasi sederhana yang menyenangkan.

2. Memancing Ikan

situ lembang kopassus

Yang membuat taman satu ini unik adalah adanya danau di bagian tengah – tengah taman.

Dilansir dari website resmi Dinas Pertamanan serta Pemakaman Kota Jakarta, pada area taman ini dengan sengaja dibuat fasilitas yang bisa mengakomodasi masyarakat setempat yang ingin memancing disana.

Untuk aktifitas memancing ikan juga dapat dilakukan secara gratis. Maka dari itu, kalian hanya perlu membawa peralatan pancing kalian sendiri dan berburu ikan di taman.

Bahkan, di taman ini setiap pengunjung diperkenankan untuk membawa makanan atau minuman dari rumah sendiri.

Adapun destinasi wisata lainnya bernama D’Kandang Amazing Farm yang turut menyuguhkan kegiatan pancing ikan serta serentetan kegiatan seru lainnya.

3. Area Bermain

taman suropati

Di area taman ini juga telah disediakan area duduk yang dicat warna – warni terbuat dari bahan beton. Area duduk itu juga diposisikan menghadap langsung menuju arah situ atau danau.

Tak jauh dari area duduk, disana terdapat area serta sarana untuk bermain anak – anak.

Untuk kalian yang datang bersama si kecil, kalian tidak usah khawatir mereka akan bosan sebab area bermain anak -anak tersebut telah dilengkapi dengan adanya patung dinosaurus serta berbagai permainan seru seperti jungkat -jungkit, seluncuran, terowongan, ayunan, dan lainnya.

Kawasan bermain anak yang ada disini juga telah diberikan alas dengan lapisan karet, sehingga bisa mengurangi risiko cidera ketika si kecil terjatuh.

Pada saat si kecil bermain, kalian yang tengah menjaganya juga dapat duduk santai di hamparan rumput ataupun di bangku beton.

Dan jika ingin lebih seru, kalian juga dapat melakukan pijat refleksi dengan berjalan di atas batu – batu lancip warna putih yang lokasinya tak jauh dari area bermain anak.

4. Area Olahraga

taman cattleya

Meski tak seluas taman lainnya, namun lokasi taman ini sudah cukup nyaman untuk dijadikan sebagai tempat jogging maupun jalan santai.

Hal tersebut berkat adanya jalan dari paving blok yang cukup nyaman mengitari kawasan danau. Setidaknya kalian memerlukan waktu tempuh 10 menit agar bisa mengelilingi keseluruhan taman ini dengan cara berjalan kaki.

Tak hanya itu saja, pada salah satu sudut taman juga sudah tersedia ruang untuk outdoor fitness.

Berbagai peralatan fitness sederhana dapat kalian manfaatkan untuk melatih otot lengan maupun kaki.

Menariknya lagi, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang ingin berolahraga disana. Sangat cocok apabila digunakan sebagai penutupan sesi lari pagi maupun sore dengan cara melatih otot di taman ini.

5. Kuliner

gambar taman menteng

Di kawasan taman satu ini juga sudah banyak tersedia adanya pedagang makanan keliling yang siap menjajakan beragam kuliner lezat.

Adapun salah satu kuliner khas dari taman ini, yakni Nasi Gila.

Untuk harganya sendiri, kalian tak usah khawatir, karena kuliner yang ada disini sangatlah terjangkau, yakni sekitar Rp15.000 – Rp25.000

6. Kegiatan Menarik Lainnya

taman ismail marzuki

Selain berbagai kegiatan seru di atas, ada juga kegiatan seru lainnya yang dapat kalian lakukan seperti:

  • Melihat sekaligus memberi makan monyet dan juga tupai yang berada di dekat pos penjaga.
  • Menjumpai adanya ratusan ekor burung dara yang sedang terbang bergerombol serta berpindah – pindah dari satu tempat menuju tempat lainnya.
  • Naik andong ataupun delman di waktu siang hari untuk mengelilingi kawasan taman dengan membayar tarif sebesar Rp10.000/ orang.
  • Apabila kalian ingin mengisi kegiatan berlibur dengan bermain air, kalian juga dapat mampir ke Gumati Water Park dan nikmati setiap keseruannya disana.

Fasilitas

  • Area Parkir
  • Mushola
  • Kamar mandi/ MCK
  • Tempat pemancingan
  • Area duduk
  • Tempat istirahat
  • Area jogging track
  • Pedagang keliling
  • Arena bermain anak
  • Andong
  • Spot foto
  • Tempat sampah
  • Delman
  • Tempat duduk
  • Air mancur
  • Area kuliner
  • Outdoor fitness

Lokasi

Alamat Taman Situ Lembang: Jl. Lembang Terusan No.D-59, RT.6/RW.5, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12910.

Kontak: (021) 3144969.

Rute Menuju Lokasi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keberadaan Taman Situ Lembang ini masuk ke dalam salah satu perumahan elit, sehingga tidak dilewati dengan kendaraan umum.

Maka dari itu, alangkah lebih baik jika kalian menggunakan kendaraan pribadi untuk tiba di lokasi taman.

Namun, apabila kalian tetap ingin menggunakan transportasi umum, berikut ini adalah rute yang dapat kalian gunakan:

a. Transjakarta

  • Untuk kalian yang memakai bus Transjakarta, maka kalian dapat menggunakan halte busway terdekat uakni halte Tosari dengan jarak sekitar 1 km.

b. Bus

  • Kalian bisa juga memakai Bus PPD 213 yang berjurusan Kampung Melayu – Grogol dan Bus 67 dengan jurusan Senen – Blok M.
  • Jika kalian memakai salah satu dari kedua bus itu, maka kalian nanti turunlah di Taman Suropati.
  • Selepas itu, kalian melanjutkan perjalanan dengan cara berjalan kaki ke arah JL. Teuku Umar – JL. Padalaran / JL. Syamsurizal hingga tembus di Situ Lembang.
  • Perjalanan dari arah Taman Suropati juga bisa lewat JL. Diponegoro yang berjarak sekitar 300 meter sampai tiba di arah Jalan Lembang.

c. Kopaja

  • Atau kalian dapat memakai angkutan umum berwujud Kopaja P20 dengan jurusan Senen – Lebak Bulus lalu turun di Taman Menteng.
  • Kemudian setibanya di Taman Menteng, lanjutkan perjalanan dengan cara berjalan kaki menuju JL. Sutan Syahrir sampai tiba di JL. Lembang (lokasi keberadaan Taman Situ Lembang).

d. KRL

  • Kalian dapat turun di lokasi stasiun terdekat yakni Stasiun Cikini yang berjarak sekitar 1 km dari arah taman.

Harga Tiket Masuk

Untuk para pengunjung yang datang ke Taman Situ Lembang tidak akan dibebankan biaya masuk alias gratis.

Jam Operasional

Taman Situ Lembang buka setiap harinya atau Senin – Minggu selama 24 jam.

Photo of author

Meluncur

Liburan dengan Cerdas